Selesai kursus, kesempatan saya untuk jalan2. Sebenernya agak kurang terorganisir juga sih. Pertama, karena pengetahuan saya tentang Inggris emang nggak terlalu banyak dan kedua, saya emang pengen berhemat karena ada satu dan lain hal hehehe..
Jadinya, hari Sabtu (21/11) saya keliling London sendiri. Seperti biasa, Tube jadi andalan utama. Agenda penting saya, liat Buckingham Palace dan sekitarnya. Alhamdulillah kesampaian juga. Dari Northern Line nyambung ke Victoria Line, turun di Green Park. Jalan kaki dikit lewat St. James Park, ketemu deh istananya. Mungkin kalo diliat sekilas kayak biasa aja. Ukuran juga nggak seberapa besar. Cuma ya karena biasanya liat di TV dan sekarang liat dengan mata kepala sendiri jadinya ya berasa beda aja hehe. Berhubung sendiri, saya ya foto2 sendiri aja. Malu kalo minta tolong orang ;p
Dari sana, saya jalan kaki ke arah sembarang, karena saya nggak mau terlalu terpaku sama satu objek wisata yang umum. Eh, di ujung jalan saya nemu Wellington Arch. Modelnya kayak gerbang besar Arch de Triumph di Paris itu. Dari situ, karena saya lapar, saya masuk stasiun deket situ untuk cari makan di tengah kota yang banyak nyediain makanan halal, eh ternyata saldonya abis. Harus top up, akhirnya saya keluar lagi dan jalan kaki cari warung terdekat. Setelah dapet, saya jalan lagi tapi ke arah lain, eh tembus2 di Big Ben lagi. Ya udah daripada sia2 saya foto2 lagi di sana. Dari sana, saya balik lagi ke Oxford St. untuk cari oleh2 yang belum kebeli. Nggak lama ternyata hujan gede. Berhubung males hujan2an, saya akhirnya mutusin untuk pulang.
Besoknya (22/11), saya janjian sama mas Ferry. Sempet miskomunikasi juga sih. Saya berpikiran nggak akan main ke Coventry tempat dia tinggal untuk menempuh S3 di Warwick karena berpikiran mas Ferry pengen ke London untuk beli barang kebutuhan sehari2, sedangkan mas Ferry mikirnya saya yang memang nggak mau main ke Coventry, makanya dia jauh2 datang ke London anterin buku mikro Mascollel yang terkenal tebalnya itu.
Saya ketemu di Euston station, tapi sebelumnya saya ke masjid di belakang stasiun karena waktu kemarinnya saya jalan2, buku panduan ketinggalan di sana. Untung masih ada hehe. Begitu ketemu mas Ferry, kami langsung ke Piccadilly Circus. Mas Ferry bawa saya ke Lillywhites, toko sport terbesar di sana. Wah, keren banget. Banyak perlengkapan bola asli dari berbagai cabang olahraga dan klub. Saking silaunya, saya ambil beberapa baju bola untuk dijadikan buah tangan. Beres belanja, saya diajak makan di C&R Restaurant di bilangan Chinatown. Awalnya sih ragu, karena takut ada B2-nya, tapi mas Ferry ngeyakinin kalo makanannya halal. Kami makan nasi goreng dan laksa. Enak juga ternyata. Tapi saya nggak makan dagingnya, karena ingat liat di menu tadi ada B2-nya. Tapi di tengah2 makan, saya liat ada kartu nama restorannya. Ternyata ada label halal. Hmm.. jadi bingung. Tapi dengan label halal itu saya jadi lebih tenang. Saya berpikiran siapa tau masaknya dipisah, jadi nggak tercampur. hehe..
Selesai makan kami ke toko makanan Asia. Mas Ferry beli tempe dan beras. Kapan lagi liat tempe di London ya hehe. Terus, kami ke Regent St. dan Oxford St. sampai malam. Saatnya pulang, tapi saya kok rasanya bosan ya di London. Rasanya muter di situ2 aja. Akhirnya saya minta ikut sama mas Ferry ke Coventry. Begitu sampai Euston station, ternyata keretanya jalan dalam waktu 4 menit. Akhirnya kami lari2an menuju loket dan ke jalur 4. Begitu naik, kereta langsung jalan. Phew, just in the nick of time. Sejam perjalanan, kami tiba di Coventry. Wusss.. angin jauh lebih dingin berhembus. Saya yang biasa nggak menggigil di London pas di Coventry langsung kedinginan. Sampai di apartemen mas Ferry, saya ketemu dengan teman sekamar yang juga teman kuliahnya sejak S2, Chris dari Taiwan. Waaaww fasilitas lengkap. Ada heater, TV, dapur dan home appliances, sampai TV LCD. Keren deh pokoknya. Untuk makan, kami pesen di restoran Chinese food dekat apartemen. Lagi2, karena saya ragu, saya cuma pesen sayur2an walaupun nggak jamin minyak apa yang dipakai untuk masak. Tapi berhubung nggak ada makanan lain, bismillah aja deh. Mudah2an nggak aneh2 makanannya.
Besok pagi (23/11) waktu saya bangun mas Ferry ternyata lagi belajar. Wih, keren juga. Jadi makin semangat pengen lanjut sekolah. Kayaknya suasananya enak buat belajar di sana. Mas Ferry cerita tentang Game Theory, bidang yang dia ambil untuk S3-nya. Asik juga lho. Saya sampai dikasih lihat buku2 referensinya. Makin ngiler aja untuk lanjut sekolah. Mudah2an bisa tahun depan deh amin..
Sebelum mas Ferry ajak jalan keliling kota, saya masak nasi goreng. Doyan juga dia rupanya. Dia selama ini nggak pernah masak katanya, soalnya nggak pernah enak. Hehehe.. Selesai sarapan, kami langsung ke toko O2 untuk beli iPhone. Bukan apa2, sejak pagi HP saya rusak dan nggak bisa nyala. Demi komunikasi (nyari pembenaran aja sih sebenarnya ;p) saya akhirnya mau beli iPhone. Padahal sehari sebelumnya mas Ferry udah bujuk2 untuk beli, tapi saya tolak mentah2 karena anggaran terbatas. Dari situ, kami ke pasar untuk unlock iPhonenya. Ternyata butuh waktu sehari. Berhubung besok harinya saya harus pulang ke Indonesia, saya urungkan niat. Ya sudah, akhirnya kami ke Starbucks di alun2 kota, mas Ferry oprek2 iPhone saya sambil kasih tau cara ini itu untuk nambah aplikasi di iPhone.
Jarum jam menunjuk di angka 12, kami harus kembali ke urusan masing2. Saya harus kejar kereta jam 1 ke London, sementara mas Ferry jam 2 ada kuliah. Jadinya kami ke apartemen, ambil barang masing2 dan naik bis ke arah Warwick. Saya turun di halte stasiun kereta dan berpisah dengan mas Ferry di sana. Setibanya di London, lagi2 saya ke Oxford St. Apalagi kalau bukan untuk cari oleh2 pesanan teman2 dan keluarga yang belum kebeli. Malam terakhir di kota London, saya benar2 menikmati suasana. Sedih rasanya harus ninggalin London. Berkesan dan berarti banget. Insya Alloh bisa ke sana lagi. Amin.
Besok paginya (24/11) jam setengah 7 pagi, masih gelap gulita saya meluncur ke Colindale station untuk ambil Tube ke arah bandara Heathrow. Dari Northern Line, saya ganti di King's Cross St. Pancras karena pergantian stationnya ada eskalator, jadi nggak perlu angkat koper yang superberat dan hampir overbaggage itu hehe. Sekitar 1,5 jam perjalanan, saya tiba di bandara dan check-in. Belanja makanan seperlunya di World Duty Free Shop, akhirnya tiba saatnya meninggalkan London penuh kenangan. Next destination? ^.^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar