30 September 2009

Ketika Cinta Bertasbih 2

Kemarin malam sepulang dari kantor saya sempatkan nonton Ketika Cinta Bertasbih 2. Meskipun kemasannya seperti sinetron, tapi saya tetap nonton dengan harapan ceritanya mampu membawa pencerahan dan inspirasi. Ada beberapa yang bisa saya petik hikmahnya.

Pertama, ketika permintaan ibunda Azzam kepada ayahanda Anna untuk menjadi penceramah pada saat walimah Azzam sehingga mereka pulang dengan tangan hampa, ternyata kematian menjemput sang bunda tanpa diduga dan begitu cepat. Semua sudah tercatat di Lauhul Mahfudz, dan tidak ada seorangpun yang bisa mengelak darinya. Jangan sia2kan hidup di dunia yang singkat ini dengan perbuatan tercela.
Kedua, saat Azzam untuk kesekian kalinya gagal dalam berta'aruf untuk menjalankan separuh agamanya. Dengan niat ikhlas dan dukungan kuat dari keluarganya, Azzam tidak berputus asa mencari pasangan hidupnya. Itu memotivasi saya untuk melakukan hal yang sama. Bukan seperti sekarang, berkali2 mencoba membina hubungan tapi selalu gagal karena niat yang nggak ikhlas.
Ketiga, saat Furqon akhirnya memeriksakan dirinya berkali2 untuk memastikan bahwa dia memang tidak mengidap HIV, bertolak belakang dengan hasil tes ketika dia masih berada di Mesir. membuat saya harus benar2 menyaring informasi atau masukan dari orang sebelum kita percaya dan kita yakini kebenarannya.
Keempat, orang yang merasa dirinya tawadhu', maka sesungguhnya dia tergolong orang yang takabbur. Betapa halus iblis menjerat kita melakukan perbuatan tercela melalui perbuatan baik. Ini dikupas dalam kitab al-Hikam Ibnu Athaillah. Jadi pengen belajar dan tau lebih banyak isinya.

Sebenernya masih ada beberapa yang bisa dipetik, cuma rasanya empat hal ini yang berkesan sekali. Dari KCB 2, saya membuat target baru yang harus difokuskan saat ini, (1) nikah dan (2) pelajari agama lebih dalam lagi ^.^

20 September 2009

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 Hijriyah

Allohu Akbar, Allohu Akbar, Allohu Akbar, Wa Lillahi Al Hamd

Alhamdulillah, setelah sebulan penuh kita berpuasa dan beribadah sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya di bulan yang penuh rahmah, barokah, dan maghfirah, akhirnya kita sambut hari kemenangan menyambutnya kembali fitrinya diri kita dengan penuh suka cita, teriring harapan dan doa semoga kita mencapai derajat taqwa. Amin.
Suasana yang agak berbeda saya rasakan pada lebaran kali ini. Saya nggak berlebaran dengan ibu dan saudara2 kandung. Kami hanya berhubungan lewat telpon saja. Tapi rasanya itu nggak mengurangi semangat kami untuk saling bermaafan.
Semoga dengan hati dan jiwa baru, kemenangan yang sesungguhnya dapat kita raih, yaitu bagaimana mewujudkan tempaan ibadah kita selama 1 bulan lalu mempengaruhi perilaku kita dalam 11 bulan ke depan. Semoga Alloh swt menyertai kita dengan ridhoNya. Amin.
Selamat Idul Fitri buat teman2 yang merayakan, maaf lahir batin ^_^

19 September 2009

I'm back..!!!

Setelah sekian lama vakum dari dunia blogging, akhirnya saya kembali lagi. Segudang hambatan bikin saya nggak sempet nge-blog lagi beberapa bulan terakhir ini. Mulai dari lembur, lupa, nggak ada akses internet di kosan gara2 laptop rusak, dan emang lagi kehilangan minat nulis hehehe..
Di penghujung bulan Ramadhan ini, saya nyoba untuk nulis lagi. Pengennya sih yang agak2 santai gitu ya bahasanya. Oia, saya baru aja install PC suite di netbook. Makanya ada akses internet meskipun lagi libur gini. Saya sempetin buka situs yang udah lama nggak saya kunjungi, termasuk blogger ini.
Bicara tentang Ramadhan, rasanya sedih udah mau ditinggal bulan yang suci dan mulia itu. Rasanya baru kemarin saya mengubah gaya hidup, mulai dari sholat tarawih, sahur, memperbanyak tadarus, rasa senang yang membuncah saat berbuka puasa, sampai rasa kantuk yang mendera di tengah hari karena kurang tidur. Tapi itulah seninya Ramadhan. Saat sudah mulai terbiasa dan senang dengan kebiasaan baru, tiba2 harus berubah lagi. Sedih...
Semoga rasa sedih itu malah memotivasi saya untuk tetap, bahkan lebih, membuat saya mempertahankan ibadah yang saya lakukan selama Ramadhan lalu. Ramadhan, terlalu indah untuk dilupakan. Semoga Alloh SWT mempertemukan saya sekeluarga dengan Ramadhan tahun depan dengan persiapan, semangat, motivasi, dan rasa haus akan ibadah yang lebih prima, mantap, dan baik. Amin.
Dalam menyambut hari kemenangan yang fitri bagi setiap insan muslim, saya ucapkan
"..Taqabbalallahu minna wa minkum, Shiamana wa shiamakum.."
Semoga iman kita semakin tebal, derajat taqwa ditinggikan, tali silaturahim dipererat, dan akhlak semakin dimuliakan.. Amin..

Mengenai Saya

Foto saya
Sedikit pendiam, perfeksionis, dan ingin menebar kebaikan buat orang sekitar