22 Februari 2012

Teman setia selama 22 tahun

Apa yang tanpa sadar selalu kamu bawa setiap hari di tubuhmu selama bertahun2 padahal itu buruk buat kamu? Mungkin jawabannya bervariasi. Tapi salah satu jawaban yang menggelitik adalah karang gigi. Yup. Pasti banyak dari kita yang nggak sadar akan kehadiran teman kita yang satu ini. Saya sendiri sadar kalau dia selalu menemani saya selama... mmm katakanlah 22 tahun sejak punya gigi tetap. Bukan apa2. Pertama, saya nggak tau ada yang namanya karang gigi waktu kecil. Itu saya anggap sebagai bagian alami yang pasti ada di gigi. Kedua, waktu SMA pernah liat kakak dibersihkan karang giginya dengan keluar ruangan praktik dokter gigi dalam kondisi gusi berdarah2. Itu traumatis pastinya dan saya nggak akan pernah mau yang namanya dibersihkan karang gigi.
Memang jaman dulu kesadaran akan kebersihan diri, terutama area mulut, masih rendah. Itu yang membuat 7 gigi geraham saya bolong. Penyesalan selalu datang terlambat, tapi lebih baik daripada nggak sama sekali kan? ;)


Saya mulai rajin sikat gigi 2x sehari sejak 2005. Tapi karang gigi sudah terlanjur memfosil, jadi mau disikat sekuat dan sesering apapun nggak akan mengubah fakta karang gigi sebagai teman setia saya hehehe. Percakapan ringan dengan rekan sejawat di kantor tentang pentingnya membersihkan gigi dari karang secara rutin 6 bulan sekali membuat saya merasa menjadi orang terjorok sedunia. Sejurus kemudian, saya memberanikan diri untuk langsung telpon klinik kantor dan mendaftar sesegera mungkin. Jadwal ditetapkan minggu depan. Begitu hari-H, eksekusi dimulai. Komen pertama dokter? Babak belur ya giginya. Komentar pedas, pahit, tapi bikin geli itu jadi pembuka awal baru gigiku yang selama ini di dalam masa jahiliyah memasuki masa penuh cahaya yang terang benderang ;p


Hmm saking babak belurnya, dokter mencicil pembersihan karang. Minggu ini bawah, minggu berikutnya khusus yang atas. Begitu selesai giliran yang atas, dokter minta saya untuk balik lagi minggu berikutnya karena katanya ada yang rusak gigi geraham bungsunya. Harus diambil tindakan. Saya kira cuma dibersihkan, ternyata waktu saya kembali minggu depannya, komen pertama dokter "mmm ini harus dicabut ya". Glek, awalnya karang gigi kok jadi cabut ya. Pasrah, dicabutlah satu gigi geraham bungsu kiri atas. Selesai cabut, dokter cuma komen, minggu depan yang kanan ya. Baiklah. Mental saya siap kok. Tapi, dasar iseng, saya tanya dokter kalau pernah baca artikel dua jenis tambalan gigi dan seingat saya apa yang ada di gigi saya itu versi jeleknya, yaitu mengandung logam berat. Dokter cuma bilang, nanti kita bongkar satu2 ya.


*deep sigh* kayaknya perjalanan panjang saya menuju mulut dan gigi yang sehat masih panjang. Tapi saya tetap semangat demi kesehatan. Masa sehat cuma tampak luarnya aja. Ya nggak? :)

08 Februari 2012

Commuter Line: Antara Cinta dan Benci

Sudah hampir tiga bulan pola loop line di kereta commuter line yang melayani area Great Jakarta beroperasi. Bagaimana pendapat saya sebagai pengguna setia kereta kurang lebih satu tahun terakhir ini? Saya yang sudah melalui transisi tiga sistem, konvensional, commuter line, dan loop line dalam setahun ke belakang merasa ada banyak perbaikan positif. Dalam banyak hal, PT. KAI bisa membawa perubahan besar dalam hal ketepatan jadwal dan headway time. Memang dalam implementasinya sehari2 terkadang masih ada gangguan, tapi kalau dilihat rata2 dalam setahun, gangguan itu nggak dominan. Lagipula, gangguan biasanya lebih sering karena force majeur (hujan lebat, sambaran petir). Peralatan pendukung yang rusak atau usang (seperti wesel atau pasokan listrik) seharusnya masih bisa dibenahi. Dari sisi headway, frekuensi kereta yang lebih sering sangat membantu saya yang sering pulang malam. Dari sisi kondisi rangkaian kereta, menurut saya kondisi kereta jauh lebih nyaman daripada kereta ekonomi yang penuh dengan pengamen atau penjaja dagangan.
Kalau masih ada kekurangan, itu justru yang harus kita bantu, bukannya marah2 di stasiun sambil memprovokasi orang untuk menandatangani petisi penolakan implementasi sistem baru tersebut. Dari sisi konsumen, kita bisa lakukan hal kecil tapi berdampak besar demi kelancaran operasional sehari-hari. Antri yang tertib dan tetap membeli karcis saja sudah sangat membantu mereka untuk meningkatkan pelayanan.
Intinya sih, jangan berprasangka buruk dulu kalau PT KAI nggak berbuat apa2 untuk meningkatkan pelayanannya. Kalau diperhatikan, siapa sih yang sadar kalau sekarang ada penertiban pemukiman di bantaran rel daerah Tanah Abang, siapa yang tau kalau ada perbaikan peron dan berbagai rambu petunjuk di beberapa stasiun. Bahkan sebentar lagi akan diberlakukan sistem tiket elektronik. Pencapaian luar biasa untuk ukuran Indonesia yang biasanya nggak banyak perubahan. Sikap kita sebagai warga negara, dukung upaya perbaikan pelayanan mereka, beri masukan dengan cara elegan kalau ada kekurangan atau penyimpangan. Saya yakin di dalam PT KAI sudah banyak orang-orang yang kompeten di bidangnya untuk membawa perubahan dan karya nyata untuk pengembangan operasional KA. Beri saja mereka kesempatan untuk membenahi diri.

03 Februari 2012

Akhirnya masuk kepala 3

Hari ini, genap 30 tahun usiaku. Muda nggak, tua juga nggak. Pas. Ulang tahun sekarang banyak maknanya. Kalau dari ilmu demografi dan ekonomi, aku memantapkan diri ke dalam kelompok usia puncak karir yang berupaya melakukan consumption smoothing terkait intertemporal decision dalam menjaga kesinambungan daya beli di masa depan. Kalau dari ilmu reproduksi, aku sudah sangat matang dan siap melanjutkan keturunan. Kalau di kawinan, semakin banyak pertanyaan "kapan nikah", "kapan nyusul", "udah ada calon belum", "kok ga dibawa cewenya" dan pertanyaan2 sejenis lainnya. Kalau dari kehidupan sosial, semakin nggak dipandang aneh kalau ngehadirin rapat RT karena biasanya dianggap mewakili orang tuanya hehe. Kalau dari ilmu agama, #gapenting ;p

Kalau mau flashback, banyak momen yang dilewati selama 30 tahun terakhir ini. Suka-duka, teman-musuh, sejahtera-sengsara, lurus-sesat, lengkap campur aduk jadi satu. Tapi yang pasti, semua sudah dalam rancanganNya yang Mahasempurna. Bagaimana nggak. Aku dilahirkan lebih cepat 2 bulan dan aku yakin itu adalah rencanaNya karena mempercayai aku memberikan sesuatu bagi orang2 sekitarku. Bolos kuliah membuatku bertemu dengan teman2ku yang sekarang, irreplacable. Ceritanya bakalan beda banget kalau aku tetap kuliah di teknik sipil, belum tentu aku kerja di kantor yang sekarang dan mendapat apa yang udah kudapat sampai hari ini. Pengalamanku yang sering dicaci teman2 semasa SD membuatku berbeda dalam menyikapi kekurangan dan kelemahan orang lain, meskipun pengalaman itu membuatku punya sifat pendendam juga hehe. Kemiskinan yang sempet kualami pun menempaku untuk mencoba lebih bersyukur terhadap hal apapun yang kudapat. Coba tanya siapa yang bisa ngomel di kantor kalau ada makanan yang nggak dihabiskan, siapa yang sebel kalau ada yang mencela makanan. Akulah orangnya :)
Pengalaman kerja dengan bos yang (sempat) represif dan menciptakan lingkungan kerja yang stressful membuat aku yang selama ini hanya diam dan menelan mentah2 semprotan mereka tanpa membela diri pun sekarang jadi lebih berani menentang mereka walau harus musuhan sampai 1 bulan lebih, di bulan puasa pula ;p
Pastinya dalam batas2 yang wajar lah ya. Tapi tindakanku senggaknya bisa mengubah bos menjadi orang yang jauh berbeda dan mampu menghargai orang lain. Isn't that good? Bahkan, hubungan kami sekarang pun jauh lebih baik daripada yang sudah2 :)

Semua momen itu amat berkesan dan tak ada satupun yang kusesali. Karenanya, momen ultahku yang ke-30 ini aku buat sedemikian sehingga akan terus membekas dalam ingatan. Ungkapan rasa syukur pun aku wujudkan pada kerabat, sahabat, dan rekan sejawat. Sebaliknya, mereka mendoakanku yang terbaik dalam hidup.
Mama mengirim untaian doa yang mengundang haru, mengucap rasa bangganya padaku, dan pastinya harapan untuk segera menemukan pendamping hidup (amiin ;)). Kakak dan adik2 pun nggak lupa mendoakanku di hari baik ini. Sahabat meskipun yang hadir cuma beberapa orang, tapi nggak mengurangi makna ungkapan rasa syukurku. Rekan sejawat yang sedemikian banyak pun nggak lupa mendoakanku dalam hidup dan karir.
Terima kasih semuanya. Semoga Alloh mendengar dan mengabulkan doa kalian, dan semoga Alloh melimpahkan kebaikan yang sama untuk kalian. Amiin.

Sebagai penutup, siang tadi bosku mengirimkan seuntai doa yang sangat indah dan sayang kalau nggak diaminkan. Berikut doanya:

Doa untuk Putraku
(Puisi Jenderal Douglas Mac Arthur : Doa Seorang Ayah)


Tuhanku...

Bentuklah puteraku menjadi manusia yang cukup kuat untuk mengetahui kelemahannya.
Dan, berani menghadapi dirinya sendiri saat dalam ketakutan.
Manusia yang bangga dan tabah dalam kekalahan.
Tetap Jujur dan rendah hati dalam kemenangan.

Bentuklah puteraku menjadi manusia yang berhasrat mewujudkan cita-citanya
dan tidak hanya tenggelam dalam angan-angannya saja.
Seorang Putera yang sadar bahwa
mengenal Engkau dan dirinya sendiri adalah landasan segala ilmu pengetahuan.


Tuhanku...

Aku mohon, janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak.
Namun, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan.

Biarkan puteraku belajar untuk tetap berdiri di tengah badai dan senantiasa belajar
untuk mengasihi mereka yang tidak berdaya.

Ajarilah dia berhati tulus dan bercita-cita tinggi,
sanggup memimpin dirinya sendiri,
sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain.


Berikanlah hamba seorang putra
yang mengerti makna tawa ceria
tanpa melupakan makna tangis duka.

Putera yang berhasrat
Untuk menggapai masa depan yang cerah
namun tak pernah melupakan masa lampau.

Dan, setelah semua menjadi miliknya...
Berikan dia cukup Kejenakaan
sehingga ia dapat bersikap sungguh-sungguh
namun tetap mampu menikmati hidupnya.


Tuhanku...

Berilah ia kerendahan hati...
Agar ia ingat akan kesederhanaan dan keagungan yang hakiki...
Pada sumber kearifan, kelemahlembutan, dan kekuatan yang sempurna...
Dan, pada akhirnya bila semua itu terwujud,
hamba, ayahnya, dengan berani berkata "hidupku tidaklah sia-sia"


Pak bos, aku akan berusaha membuat bapak berani berkata bahwa hidup bapak nggak sia-sia :)

Sekali lagi, makasih buat teman2ku atas doa2nya yang indah, bermakna dan menyemangatiku untuk lebih baik lagi.

Mengenai Saya

Foto saya
Sedikit pendiam, perfeksionis, dan ingin menebar kebaikan buat orang sekitar