28 April 2008

Cerita akhir pekan

Akhir pekan kemarin lain dari biasanya. Saya yang terbiasa sengaja mencari kesibukan (misalnya bikin janji baru sama teman2) kalau nggak ada acara saat weekend, kali ini saya mencoba untuk tetap tinggal di kosan dan menikmati hari tanpa lelah. Ternyata cukup menyenangkan. Saya bisa menyelesaikan membaca 2 Bab buku Ekonometri, saya juga bisa tidur siang, ditambah dengan film2 barat komedi yang bisa saya tonton sepuasnya. Ahh... Menyenangkan sekali. Saya menonton Enchanted, yang berkisah tentang seorang gadis di dunia kartun yang dibuang oleh calon Ibu mertuanya ke dunia manusia karena dia tidak ingin anaknya menikah dengan gadis biasa. Lucunya, malah si gadis menemukan pangeran sejatinya di dunia manusia, dan pangeran di dunia kartun menemukan pasangannya di dunia manusia juga dalam misinya mencari dan menyelamatkan calon istrinya terdahulu. Ada juga film She's The Man yang berkisah tentang seorang wanita yang sangat ingin bermain bola. Saking kerasnya perjuangan dia untuk meraih impiannya itu, terlebih saat dia ditolak bergabung di tim inti sekolahnya hanya karena dia wanita, dia berpura2 menjadi adiknya begitu adiknya pergi ke London untuk bermain musik. Cita2 dia tercapai. Tapi banyak kekacauan yang terjadi selama dan setelah dia menyamar jadi adiknya. Hmm... buat lengkapnya, nonton aja yaaa... ^_^
Oia, ngomong2 dompet saya yang sempat hilang. Kemarin Minggu sore saya ke Pasar Festival untuk bertemu dengan Bapak yang menemukan dompet saya itu. Tak disangka, Pak Sukanda (yang menemukan dompet itu) selain tercatat sebagai karyawan Pelita Air Service, juga seorang manager grup band. Hebatnya lagi, grup band itu beranggotakan 4 dari 5 anaknya, yaitu Ricky (bass dan vokal), Gerry (gitar dan keyboard), Aldy (vokal dan gitar), dan Danna (band). Lebih hebatnya lagi, nama band itu adalah Kanda Band, persis seperti nama beliau. Yang lebih hebatnya lagi, lagu2nya juga keren. Mantap. Apalagi lagu "Cemburu" dan "Aira". Ketika saya tanya, ternyata itu memang akan jadi lagu andalannya pada saat peluncuran Agustus 2008 mendatang. Dan, yang lebih hebat lagi, mereka sudah bermain di PasFes selama 9 tahun, suatu dedikasi yang luar biasa. Tidak heran, kemampuan mereka dalam bermusik dan bernyanyi memukau. Saya berkeyakinan kalau mereka akan meraih prestasi besar dalam tahun2 mendatang.

24 April 2008

Alhamdulillah

Segala puji memang hanya bagi Alloh SWT semata. Dompet yang hilang Senin kemarin ternyata ditemukan seorang bapak penumpang taksi, 2 hari setelah kejadian. Beliau, Pak Kanda, mengirim fax dan bahkan sampai menelpon saya untuk memberi tahu kalau dompetnya sudah di tangan dia. Alhamdulillah. Masih banyak orang jujur di Jakarta ini. Semoga Alloh merahmati beliau sekeluarga. Amin. Wah, ini menjadi pelajaran bagi saya untuk selalu berhati2 dengan barang bawaan saya ^_^

22 April 2008

Dompet leungit euy...!!!

Dompetku hilang lagi. Entah ke mana.
Seingatku, kemarin pagi sebelum turun dari taksi, saya simpan dompetnya di tas begitu habis ambil uang. Sepanjang hari saya nggak sadar kalau dompet hilang. Begitu lagi bikin catatan keuangan, baru saya sadar. Waduh, langsung deh pinjam uang ke Ina buat ongkos pulang dan makan malam :p
Hmmm.... Ke mana ya? Kalau nggak jatuh di taksi, bisa jadi pas ada acara di kantor itu hilang. Soalnya saya kan mondar mandir ngurus ini itu. HP dan dompet saya tinggal di meja. Salah sih memang. Tapi selama ini baik2 saja tuh, nggak pernah ada yang hilang. Tapi, apapun itu, saya sih sudah merelakan dompetnya hilang. Cuma penasaran saja, kira2 jatuh di taksi, atau hilang di kantor? Wallahu a'lam.

21 April 2008

Kangen...

Duh, tiba2 saya kangen belajar matematika dengan segala intriknya dalam menemukan solusi yang tepat dan diinginkan. Saya jadi tiba2 teringat, karena akhir minggu lalu teman kuliah saya, Defri, minta dibantu pengerjaan skripsinya. Ternyata, saya menemukan lagi kenikmatan mengotak atik rumus setelah sekian lama vacuum dari dunia matematika. Entah kenapa. Saya sangat mencintai matematika. Matematika sudah benar2 mempengaruhi jalan pikiran saya. Bagaimana mencari solusi optimum (walaupun terkadang malah membuat saya terlihat plin plan karena terlalu lamanya berpikir dan menimbang2 demi hasil terbaik :p), bagaimana menyusun pemikiran (atau kalimat) supaya terstruktur dengan baik, dll. Di matematika pula, saya menemukan teman2 yang seolah2 sejiwa dan sepemikiran dengan saya. Menyenangkan sekali.
By the way... Saya kemarin waktu weekend di Bandung, sempet pulang ke rumah setelah main dari kosan teman. Di tengah jalan, seorang ibu dengan tas yang agak lusuh naik angkot sambil menggendong anaknya. Setelah naik, dia mulai menyiapkan makanan untuk anaknya. Ternyata, dia hanya menyuapkan anaknya dengan lauk air mineral yang disiram ke nasi. Ya Alloh. Saya miris melihatnya. Sampai segitu parahnya kah negeri ini? Bersyukurlah kita yang masih bisa makan enak dengan lauk yang berlimpah. Kalau nggak enak, jangan mengeluh dan jangan dicaci. Setuju? ^_^

07 April 2008

Tragedi Ujungberung

Liburan kemarin menyisakan cerita dan kejadian lucu tapi sekaligus menyebalkan.

Ceritanya begini. Karena salah satu teman kantor saya, Lia, akan mengadakan resepsi pernikahan di Bandung, jadi saya dan teman2 lainnya, Ika Zi, Alis, Dony, Yudhi, dan Andhi berangkat ke Bandung Jumat malam dengan menumpang mobil pacar Ika. Sepanjang perjalanan kami sedikit terjebak macet karena ada kecelakaan di beberapa titik. Ada bis yang terperosok, ada juga truk yang terjerembab. Sekitar jam 12 malam, kami tiba di rumah saya. Berhubung mobilnya agak panjang, garasi tidak dikunci.

Sabtu (5/4) pagi kami baru saja mau berangkat. Kami mencari sandal dan sepatu yang kami simpan di garasi. Ternyata nggak ada. Saya tanya ke saudara saya, siapa tau dia merapikan ke tempat lain. Ternyata nggak. Waaahhh.... ternyata semua sandal dan sepatu kami hilang :'( kecuali punya Ika. Akhirnya kami berangkat dengan bertelanjang kaki, sambil mampir ke pasar swalayan untuk beli sandal jepit. Kasian teman2 saya. Apalagi Dony, sepatu Fila-nya hilang. Lengkap dengan kaus kakinya. Istighfar. Mungkin masih kurang amal.
Kami berencana ke Kawah Putih dan Situ Patenggang. Tapi karena tragedi tadi, juga karena macet gara2 berangkat terlalu siang, kami baru sampai di Kawah Putih jam setengah 3 sore. Di sana hujan dan diselimuti kabut tebal, jadinya nggak bisa foto2. Mana saya sampai sesak nafas karena saking dinginnya udara. Ditemani bajigur dan Nasi Pepes Ikan, kami berfoto2 sambil menunggu hujan. Begitu reda, kami kembali lagi ke Kawah Putih. Mumpung kabutnya lagi pergi. Akhirnya setelah berpuas2 foto2 di sana (sampai2 melebihi batas waktu yang kami tentukan sendiri) kami langsung pulang karena harus mengejar acara kawinan Lia. Situ Patenggang pun nggak jadi kami datangi. Sepanjang perjalanan, anehnya, kami disuguhi pemandangan mengerikan. Ada tiga kecelakaan motor. Rata2 memang nggak pakai helm sih, makanya ada ibu2 yang jatuh dari motor di daerah Soreang langsung berdarah2. Bapak2 di daerah Rancabali tabrakan sama Toyota Alphard. Ngeri deh pokoknya.
Sampai di rumah sekitar jam 19.15, saya nggak langsung siap2. Ternyata, tragedi berlanjut. Rumah saya yang memang atapnya banyak yang bocor ternyata membuat tas saya dan Andhi kebasahan. Alhasil, kami harus menyetrika dulu baju dan celana. Andhi malah kaos kakinya ikut basah. Akhirnya dengan segala ketergesaan, kami sampai di resepsi jam 20.07. Senangnya, karena berarti kami masih kebagian makanan :p Setelah dari kawinan, kami ke Sierra untuk menghabiskan malam. Kan sayang, anak2 pas lagi banyak dan pada ngumpul. Menjelang tutup, kami langsung meluncur ke rumah saya untuk mengambil barang2 kami, karena kami berniat menginap di rumah Bunga. Eits, bukan karena trauma dengan tragedi hari itu, tapi benar2 karena ingin mencari suasana baru.

Minggu (6/4) pagi kami sarapan di sekitar Istiqomah. Nasi timbel langganan saya entah sudah pindah ke mana. Tapi yang penting, tetap enak sih. Dari sana, Bunga tercetus ide untuk foto2 di Yonas. Kami meluncurlah ke sana. Fotonya baru jadi minggu depan sih. Nanti diupload deh.
Dari sana, kami ke stasiun untuk beli tiket Parahyangan kelas bisnis yang sudah bisa didapat hanya dengan 20 ribu rupiah. setelah itu kami ke Kartika Sari untuk membeli oleh2. Sambil menunggu keberangkatan, kami hanya makan Batagor Riri di Kebon Kawung dan window shopping ke Factory Outlet. Begitu saatnya kami naik kereta, nggak berapa lama kami langsung ngorok. Kecapekan semua. Hihihihi.... Yah, mempersiapkan fisik untuk ke kantor lagi (again..!!) besok harinya :D

Mengenai Saya

Foto saya
Sedikit pendiam, perfeksionis, dan ingin menebar kebaikan buat orang sekitar