04 Maret 2011

Who Do You Think You Are?

Judul di atas sebetulnya nama sebuah acara di salah satu stasiun televisi asal Inggris. Acara ini sebenarnya keliatan sederhana, yaitu mencari siapa sih nenek moyang kita, dari mana mereka berasal, di mana mereka tinggal, dan dengan cara apa mereka wafat. Subjek utama dari acara ini biasanya orang2 ternama di AS atau Inggris, sebut saja Lisa Kudrow, pemeran serial komedi Friends yang juga jadi salah satu produser dari acara ini, Sarah Jessica Parker, sampai Gwyneth Paltrow.

Ada satu episode di mana seseorang akhirnya mengetahui bahwa dirinya merupakan satu2nya keluarga yang selamat di keluarga besarnya dari holocaust di zaman Perang Dunia I. Ada juga episode lain di mana seseorang mengetahui mengapa buyutnya menghilang tanpa kabar. Ternyata buyutnya menjadi bagian dari sejarah terjadinya Gold Rush pada abad ke-19 di AS dan meninggal di sana.

Well, apapun ceritanya, ada beberapa hal yang mengganjal saya.
Pertama, sebegitu hebatnya kesadaran mereka akan data dan betapa lengkapnya genealogi yang tercatat di arsip setempat, sampai2 mereka bisa melacak keluarga mereka mulai dari kakek, buyut, sampai beberapa tingkat di atasnya. Itu pun sampai tahun 1600-an. Sementara kita di Indonesia mungkin masih zaman kerajaan tradisional, lengkap dengan pasukan berkuda membawa panah yang bahkan terpikirkan untuk mencatat silsilah pun nggak. Ya, biarpun nggak dengan pohon keluarga, minimal dengan akta kelahiran dan kematian kan bisa dilacak posisi keluarga kita.

Kedua, saya malah jadi bertanya ke diri sendiri. Keluarga saya sendiri gimana ya? Tau sendiri kalau pencatatan silsilah kita belum ada, atau kalaupun ada barangkali masih sangat prematur dan sederhana, dengan jaringan yang belum meluas ke seluruh Indonesia. Sementara eyang buyut dan orang tua dari bapak sudah nggak ada, sedangkan yang dari ibu tinggal satu, eyang kakung. Sepertinya saya mesti segera melacak silsilah keluarga saya. Selama ini yang berkembang kan cuma dari mulut ke mulut kalau kami keturunan sultan apa, pangeran mana, atau kyai siapa. Dengan melacak silsilah, selain saya bisa tau siapa saja keluarga saya sebenarnya, ke mana saja mereka selama ini, dan bagaimana kehidupan mereka, saya pun senggaknya bisa melengkapi potongan sejarah yang selama ini hilang, sehingga bisa jadi pengetahuan dan sumber informasi bagi anak cucu kelak supaya lebih menghargai keluarganya.

Mengenai Saya

Foto saya
Sedikit pendiam, perfeksionis, dan ingin menebar kebaikan buat orang sekitar