Kalau ditanya tentang Laskar Pelangi, pasti banyak yang tau. Kalau saya sih nggak, soalnya saya memang belum nonton film itu :p
Cuma, saya bisa ngerasain betapa hebohnya film itu, sampai2 tempat syuting film itu jadi benar2 terkenal. Yup, itulah Pulau Belitung. Selama ini saya tau Belitung karena SMA saya ada di Jl. Belitung. Tapi apa dan bagaimana Pulau Belitung itu sama sekali nggak pernah ada bayangannya di benak saya. Alhasil, terpikir untuk wisata ke sana aja nggak pernah terlintas sedikitpun. Gayung bersambut, begitu tempat kerja saya mau buat acara gathering di Belitung, saya langsung mengiyakan, walaupun sempat ragu2 karena faktor cuaca dan kerepotan yang bakal dihadapi. Tapi, kapan lagi kita bisa ke sana, ya nggak?
Akhirnya weekend kemarin, (23-24/10), kami berangkat ke sana. Rombongan ada sekitar 72 orang. Pagi berangkat, dalam waktu 50 menit kami tiba di sana. Rombongan langsung di bawa ke Restoran Mie Atep, makanan khas sana. Semacam mie yang biasa ada di pempek Palembang, tapi kuahnya kental. Barangkali bisa disamakan dengan Mie Titi khas Makassar, tapi dengan mie yang lebih besar. Patut dicoba. Halal nggaknya nggak tau deh, soalnya yang jual enci2. Bismillah aja ^^
Dari sana kami langsung ke Tanjung Kelayang, tempat kami akan menyebrang ke Pulau Lengkuas, Pulau Pasir, dan Pulau Babi. Di Pulau Lengkuas ada mercusuar yang menghadap Laut Cina Selatan. Mercusuar setinggi 18 lantai gedung bertingkat itu bisa dinaiki melalui tangga besi yang masih kokoh meskipun sudah berusia hampir 120 tahun. Dari atas sana pemandangan teramat luar biasa. Karang, bebatuan, pasir putih, langit biru, semua tumpah ruah jadi satu merangkai keindahan di mata yang memandangnya. Luar biasa.
Kami di Pulau Lengkuas cuma sekitar 2 jam dari rencana awal sekitar 4 jam karena kami lihat di kejauhan awan mendung bergulung2 ke arah kami, jadi kami langsung ke Pulau Babi. Di sana kami cuma berfoto2 sebentar karena takut kena hujan. Tapi ternyata awan semakin mengarah ke Barat, menjauhi Pulau Babi dan Lengkuas, jadi kami terbebas dari basah kuyup.
Dari Pulau Babi kami langsung kembali ke Tanjung Kelayang dan langsung ke hotel Pondok Impian yang ada di Tanjung Pendam. Hotel langsung menghadap pantai, cocok untuk liat sunset, tapi sayang kemarin berawan, jadi nggak bisa liat.
Malam acara puncak gathering kami. Kami langsung ke Pantai Perdaunan Indah, sedikit lebih jauh dari Tanjung Kelayang. Acara diisi dengan makan malam bersama, game/kuis, pembagian doorprize, dan performance bentuk parodi. Acara alhamdulillah sukses dan lancar.
Hari kedua, pagi2 sebelum berangkat ke tempat acara berikutnya, saya jalan2 di sekitar hotel sambil cari sarapan. Sekitar 1 km dari situ ternyata ada tempat wisata. Pantai Tanjung Pendam, di situ ada banyak kantin dan warung makan, tempat main anak, jogging track, dan yang jelas pantai pasir putih. Di sana ramai dengan orang yang olah raga pagi. Selesai jalan2 dan berfoto2 sedikit, saya coba mampir ke gerobak bubur di pinggir jalan. Obrol punya obrol dengan penjual buburnya, ternyata dia pemilik Mess PLN yang ada di belakang gerobaknya. Kalau diliat lumayan besar dan bersih kok, bangunan masih bergaya Belanda atau era 70-an kali ya. Sayang nggak ada promosi, meskipun dalam bentuk website atau blog, jadinya mess itu sepi. Padahal letaknya yang di pinggir pantai itu bagus buat santai2 liat pemandangan sekitar. Lokasi juga nggak jauh dengan Tanjung Pandan sebenarnya. Tarif juga murah, sekitar 150 ribu per malam, ketimbang di hotel. Nanti bisa hubungi saya untuk CP-nya :)
Jam 8 kami kembali ke Tanjung Kelayang, tapi di sisi lebih utara dari yang kemarin. Di sana kami main ke pantai tempat syuting film laskar pelangi. Bebatuan di pantai dan lautnya luar biasa. Landscapenya benar2 indah, nggak bosan dipandang deh pokoknya. Sayang nggak saya foto karena sibuk main di air laut, sayang nanti hapenya rusak hehe..
Sekitar 2 jam di sana, kami ke sisi lain lagi dari Tanjung Kelayang itu. Di sana ada tempat penyewaan kayak dan sepeda. Saya nggak mau buang kesempatan. Saya langsung main kayak dua kali. Seru banget, bodo amat panas2an dan menghitam. Main sejam, dilanjut dengan makan siang. Seperti biasa, saya kalau main air bawaannya cepat lapar. Alhasil, 4 piring nasi saya lahap lengkap dengan makanan laut, sayur mayur dan buahnya. Berasa sehat deh pokoknya. Tengah hari kami ke hotel, packing dan cari oleh2 ala kadarnya di beberapa tempat dan langsung menuju bandara untuk pulang.
Itu sekilas perjalanan singkat kami ke Belitung, lagi2 sepotong surga yang terjatuh ke archipelago Indonesia tercinta. Patut dikunjungi karena lebih indah dan lebih sepi dari Bali, jadi bisa lebih dinikmati. Miss you Belitung, wanna go there again soon :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar