01 Juni 2009

Dua hari di Surabaya

Dua hari kemarin saya dan beberapa teman, Alis, Andhi, Ihsan, Dony, Titi, Ona, dan Sapto pergi ke Surabaya untuk menghadiri resepsi pernikahan Asti. Untuk itu, saya mengorbankan teman selantai, mas Pandri, yang juga melakukan resepsi pada weekend kemarin. Tapi saya sudah minta maaf sebelumnya secara pribadi via SMS sekaligus menghaturkan doa semoga pernikahannya lancar dan segera dikaruniai momongan.
Hari pertama, kami berangkat dengan diliputi emosi hihihi.. Bukan apa-apa. Sebenarnya yang jadi pangkal persoalan adalah miskomunikasi antar-kami sendiri. Sebagian dari kami nggak tahu kalau taksi sudah dipesan dari sekitar jam 4 pagi, tapi sebagian kami yang lain beranggapan (karena nggak dikasih tau atau nggak mau nanya ;p) kalau berangkatnya jam 5. Alhasil, karena saling menunggu, kami berangkat di waktu yang terpisah. Alis, Andhi, Dony dan Sapto berangkat duluan karena jeng Alis nggak mau terlambat check-in. Lagian, di antara kami, cuma Alis yang nge-print tiketnya hehehe.. Jadi, dengan penuh inisiatif, Alis minta berangkat duluan. Saya, Ihsan dan Ona berangkat terakhir karena harus menjemput Titi dulu. Saya sampai di Terminal 3 sekitar pukul 6. Setelah check-in, sarapan sebentar, langsung boarding deh. Di pesawat, anak-anak tidur sementara saya baca jurnal. Setibanya di bandara, kami sudah dijemput Liana, the so-called mami Lili J Dengan mobilnya, mami Lili berbaik hati mengantar kami ke wisma Telkom, Green House, di kawasan Ketintang yang sudah dia pesan sebelumnya. Dari situ kami diajak sarapan ke Pecel Madiun nggak jauh dari wisma. Enak banget nasi pecelnya. Hmm.. yummy. Surprisingly, makanannya selain enak juga murah. Kami bersembilan hanya menghabiskan 80,500 rupiah, sudah termasuk minum. Kesan ini yang selalu saya temukan di beberapa kota di Jawa, antara lain Semarang, Solo, Yogya, dan Tegal.
Setelah sarapan, kami langsung dibawa ke museum House of Sampoerna. Di sana, dipaparkan secara lengkap mengenai sejarah pendiri PT. H.M. Sampoerna. Mulai dari datangnya sang pendiri dari daratan Cina ke Surabaya, meskipun harus terpisah dengan saudara perempuannya karena diadopsi keluarga Cina di Singapura akibat keterbatasan biaya. Singkat cerita, dengan ketekunannya, perusahaan yang dia dirikan mampu berkembang seperti sekarang ini.
Selepas dari museum, kami ke Jl. Anggrek untuk makan siang dengan menu spesial bebek goreng H. Slamet. Kata mami Lili, nggak lengkap rasanya kalau ke Surabaya belum nyoba bebek pak Slamet ini. Selesai makan, kami ke rumah saudara Ihsan yang masih terhitung mbahnya. Tapi lucunya, yang banyak ngobrol bukannya Ihsan tapi malah mami Lili, soalnya dulu kan mami Lili kerja di Telkom dan mbahnya Ihsan pegawai Telkom juga walaupun beda divisi gitu. Lebih lucunya lagi, mbah inget mami Lili tapi mami Lili nggak inget mbah, blas.. ;p
Selesai silaturahmi, kami pulang ke wisma karena pada capek. Lumayan bisa istirahat sekitar 2 jam. Jam 7 malam kami berangkat ke kawinan Asti di Graha Sativa, Bulog. Makanannya enak-enak lho. Kata mami Lili sih itu catering nomor 1 di Surabaya. Dari rencana 1 jam di resepsi, akhirnya kami bertahan di sana 2 jam, pada nggak tahan untuk makan, foto2, dan ngobrol2. Hehehe.. setelah rapat kecil di depan lobi gedung, kami memutuskan ke Tunjungan Plaza (TP). Kata mami Lili sih lagi ada diskon gede2an dalam rangka ultah Surabaya. Namanya Surabaya Shopping Festival. Akhirnya kami meluncur ke sana. Ternyata jalanan macet luar biasa. Sekitar 1 jam kemudian kami sampai di TP. Memang diskon sih, tapi ternyata barang2nya masih tetep mahal, dan masih kayak di Jakarta. Jadinya kami nggak belanja. Merasa nggak worthed dengan perjuangan kami menuju TP dengan macetnya yang luar biasa, akhirnya mami Lili dan mas Aji berusaha menghibur dengan mengajak ke GWalk sambil melewati Dolly. Hahaha.. Serius, saya baru tau apa itu Dolly. Yang mami bilang itu bener. Ternyata wanita2 itu dipajang layaknya ikan dalam aquarium. Alin sampai komentar, “walah, kok ono sing lemu” hihihi.. Nggak habis pikir. Kok bisa ada tempat sebebas itu dengan orang2 yang berseliweran dengan cueknya. Tapi itulah dunia ckckck.. Sesampainya di GWalk, kami makan2 sambil bercengkerama. Foto2 sebentar, pulang deh, soalnya kami semua kecapekan karena sudah pergi dari pagi.
Seperti diduga, kami semua bangun kesiangan karena pulang jam 2 dini hari, tapi Alhamdulillah sholat shubuh nggak telat hehehe… menjelang siang kami sarapan di seputaran Ketintang juga, lalu lanjut ke Waterpark di kawasan kota satelit. Atas saran mami Lili, kami beli tiket di pinggir jalan seharga Rp 50,000 per orang, selisih Rp 25,000 dari harga resmi yang dijual di loket. Lumayan lah penghematan. Dengan waktu yang tersisa menjelang pulang ke Jakarta, kami langsung berenang dan meluncur sepuasnya di hampir semua wahana yang ada. Hanya sekitar 1 jam kami berwisata air. Sekitar jam 1 siang, kami langsung tancap gas ke arah bandara Juanda untuk penerbangan jam 2.50. Saking ngegasnya, mobil sampai mau terguling hihihi.. Padahal udah ada peringatan kurangi kecepatan, tapi tetep aja digas. Aduh, sampe istighfar. Alhamdulillah nggak kenapa2. Sampai di bandara tepat jam 2, Alis check-in, eh ternyata jadwal penerbangan dimajukan. Jam 2.15 harus sudah boarding. Begitu ketemu mami Lili dan mas Aji, kami langsung pamitan. Dony yang memang sejak kemarin nggak bareng kami karena ada acara sendiri dengan temannya, hampir saja ketinggalan pesawat karena baru sampai bandara jam 2.20.
Yah, akhirnya kami tiba di Jakarta sore hari dengan kenangan tak terlupakan selama di Surabaya. Thanks to mami Lili and mas Aji for making our trip came true. Makasih banyak atas kebaikan dan kesabaran kalian yang tak terhingga, memungkinkan kami bisa menikmati Surabaya sedapat yang kami bisa dengan segala fasilitas, kemudahan, dan kenyamanan yang diberikan. Semoga Alloh SWT membalas kebaikan kalian. Amin ya robbal ‘alamin.
Makasih ya teman2 atas waktunya yang menyenangkan. Insya Alloh sampai bertemu lagi di perjalanan berikutnya yang pastinya nggak kalah serunya. Amin J

5 komentar:

  1. Wah aku ikut senang kalo Oki dan teman-teman menikmati perjalanan ke Sby. Jangan kapok ya ...

    Upss mobilnya hampit terguling ??? Aku kasih link blog ini ke suamiku gak ya hehe...

    BalasHapus
  2. nggak kapok kok. makasih banyak lho ya sudah membuat kami betah selama di Sby.
    mengenai terguling, secara harfiah nggak segitunya sih. itu cuma hiperbola aja. tapi ya namanya ban berdecit pas di belokan, serasa lagi racing aja. hehehe...

    BalasHapus
  3. thanks oki sudah hadir di resepsikuuu...
    seneng banget banget banget

    BalasHapus
  4. jie....akhirnya ke Sby juga @ki...kayaknya seru abis pengeeeeeennnn....^^

    BalasHapus
  5. info dong ttg wisma telkom nya. tks

    BalasHapus

Mengenai Saya

Foto saya
Sedikit pendiam, perfeksionis, dan ingin menebar kebaikan buat orang sekitar