02 November 2008

Wisata kuliner bersama GAMBI

"Kemarin saya dan teman2 wisata kuliner". Itu kata Sisil kalau nanti saya nulis blog buat ceritain kejadian sepanjang Sabtu ini. Ya, saya turutin aja apa katanya :)

Lain dari weekend saya yang biasanya, kali ini saya bareng Sisil, Budi, Andin, dan Nisa wisata kuliner. Sisil bilang sih kita GAMBI, singkatan dari Garuda Menkokesra BI. Padahal kalau mau tau, di BI ada model namanya GEMBI, singkatan dari General Equilibrium Model of Bank Indonesia :D
Awalnya kita mau ke Sate Afrika sekitar jam 10. Tapi berhubung Nisa ada kursus bahasa Jerman, jadi diundur sekitar jam 2. Tapi berhubung Sate Afrika tutup jam 1, jadi Sisil pesen dulu via telpon. Keren ya. Sekitar jam 2, kami ketemuan sama Nisa di Budi Kemuliaan. Dari sana langsung meluncur ke Tanah Abang tempat Sate Afrika berada. Begitu parkir dan buka pintu, hmmm, aroma dagingnya semerbak menusuk hidung (lebay). Tapi emang iya, aroma dagingnya bener2 kuat. Begitu masuk ke tempat makannya, kami langsung disambut Pak Ismail, orang Afrika asli pemilik restoran ini. Orangnya ramah, sederhana, low profile. Bahkan dia mau nyapu halaman sendiri demi menjaga kebersihan. Lancar berbahasa Indonesia pula. Istrinya pun orang Indonesia malah.
Setelah menunggu agak lama, akhirnya kami makan juga. Hmmm... kalau boleh bilang, sate ini ga pantas disebut sate karena emang ga ditusuk kayak sate pada umumnya. Tapi kalau bicara rasa, hmm kayaknya apa yang orang2 bilang nggak berlebihan. Satenya emang enak banget. Apalagi dicampur dengan sambal racikan mereka, ditambah dengan pisang gorengnya. Slurp... Wajar kalau restoran ini ramai dikunjungi orang. Padahal tempatnya bisa dibilang terpencil, soalnya jalan masuknya aja terhalang pedagang2 barang loak. Bahkan sekadar banner pun nggak ada.
Setelah makan, kami ke kosan saya di Setiabudi. Sekalian istirahat dan ngobrol2. Sore Ihsan ngajak bowling dan karaokean di Pasaraya Grande. Ya udah, akhirnya kami meluncur ke sana. Kami main bowling ber-5 sampe sekitar jam 8 malam. Lama juga ya. Padahal itupun mainnya udah asal2an, karena Sisil udah ngerengek pengen cepet makan. Hihihi. Wajar sih. Namanya juga ibu hamil. Dari sana, kami ke Sambara di bilangan Cipete. Katanya sih yang enak di sana tuh Tumis Sayur Labu. Ternyata emang iya ya. Kita sampe kalap. Pesen segala macem. Tapi untungnya habis sih. Nggak mubazir.Wah, hari ini capek tapi seneng banget. Bisa jalan bareng temen2, bagi2 cerita, pengalaman, dan pengetahuan. Termasuk pengetahuan soal tempat makan enak. Makasih banyak ya teman2 :)

3 komentar:

  1. wew.. lagi blogwalking tau tau nemu blog yang kirain iklan minuman ternyata si Bapak anak DKM toh..
    btw Sate Afrika alamatnya dimana sih Ki?

    BalasHapus
  2. Pokoknya, dia di belakang stasiun tanah abang, persis sebelum kali. Di antara Indonesia Power dan Museum Tekstil. Masuk aja ke dalem :)

    BalasHapus
  3. Pokoknya, dia di belakang stasiun tanah abang, persis sebelum kali. Di antara Indonesia Power dan Museum Tekstil. Masuk aja ke dalem :)

    BalasHapus

Mengenai Saya

Foto saya
Sedikit pendiam, perfeksionis, dan ingin menebar kebaikan buat orang sekitar