19 November 2008

Perjalanan di segitiga Joglosemar

Yang namanya jalan2 emang nggak ada habisnya. Setelah 2 minggu lalu pergi ke Bandung nengok papa, minggu lalu saya pergi ke sekitaran Jawa Tengah. Sebenernya, hari Kamis (13/11) itu saya dinas ke Solo. Tapi saya sempatkan main ke Yogya dan Solo.

Hari Rabu (12/11) pagi sengaja saya berangkat ke Solo untuk mengejar kereta Prameks (Prambanan Express) yang menurut jadwal yang saya lihat di internet sih jam 8 pagi. Ternyata tanpa diduga pesawatnya ditunda dengan alasan cuaca buruk di Solo. Meskipun orang2 di sekitar saya yang ikut menunggu di ruang tunggu bandara merasa tidak percaya adanya gangguan cuaca di Solo setelah mereka menghubungi kerabat atau relasi mereka di sana, toh saya cuek saja. Malas menambah pikiran yang nggak perlu. Ya nggak? :D

Setelah menunggu hampir 2 jam, kami akhirnya sekitar setengah 8 boarding. Sekitar 1 jam kemudian, saya tiba di Solo. Dengan menumpang taksi (terpaksa, karena ternyata nggak ada moda transportasi lain semisal angkot, bis, kereta, atau becak yang bisa membawa saya ke pusat kota), saya tiba di Hotel Novotel Solo sekitar jam setengah 10, tempat saya menginap, untuk menitipkan barang. Karena setahu saya jam check in itu sekitar jam 12.00. Iseng saya tanya ke resepsionis (kelak saya mengenalnya, namanya Elok) apa sudah bisa check in jam segini. Tanpa diduga, saya bisa check in saat itu juga. Tanpa menunggu lama, mendaratlah saya di kasur empuk kamar 318, persis menghadap Timur, sembari menonton Oprah Show yang sudah lama saya lewatkan. Sambil menonton, saya cari informasi jadwal kereta Pramek. Setelah dapat, saya putuskan untuk ke Yogya jam setengah 12. Jam 11 saya naik becak dari hotel ke Stasiun Solobalapan. Jarak yang tidak terlalu jauh membuat saya hanya membayar 10 ribu saja. Setibanya di stasiun, saya ke loket 4, beli tiket Prameks. Well, ternyata harga tiket kereta malah lebih murah lagi, Rp 7000 saja.

Kereta berangkat sesuai jadwal. Satu jam kemudian saya tiba di Stasiun Tugu Yogyakarta. Dari sana, saya ambil bus jalur 4 menuju Kaliurang, tempat pakdhe dan keluarganya tinggal. Setibanya di sana, ternyata pakdhe kerja, sementara budhe tiba2 harus melayat ke tantenya yang meninggal di Solo. Tanpa membuang waktu, saya memutuskan pulang saat itu juga, pastinya setelah makan siang dan sholat. Karena agak bingung jalur mana yang harus saya ambil untuk sampai di Stasiun Tugu, akhirnya baru sekitar setengah 5 saya baru sampai di stasiun. Tapi entah kenapa saya ragu dan belum merasa harus pulang. Akhirnya saya putuskan untuk keliling dan (mungkin) belanja di sepanjang Malioboro. Tapi, panjang umur. Budhe saya telpon dan bilang kalau dia sudah sampai rumah. Tanpa ragu2, akhirnya saya kembali ke arah Utara untuk sekadar mampir ke rumah pakdhe dan budhe. Alhamdulillah sekitar jam 5 saya sampai dan akhirnya bertemu mereka. Lama sekali saya tidak bertemu mereka. Tepat hampir setahun lalu saya bertemu mereka. Waktu itu saya ke Yogya dalam rangka acara outing teman sekantor. Sepanjang malam, saya diberi nasihat dan wejangan mengenai kehidupan, apa arti dari kesabaran serta perasaan menerima dan mensyukuri apa yang selama ini sudah saya dapatkan. Nggak lupa juga nasihat mengenai kehidupan berrumah tangga ;p

Tanpa terasa, jam sudah menunjukkan pukul 21.15. Saya diantar ke perbatasan Yogya di Timur untuk naik bus ke arah Solo. Sekitar satu setengah jam perjalanan, akhirnya saya sampai di Solo, sekitar daerah Jajar, lalu saya sambung dengan becak. Bejak jadi moda transportasi favorit saya selama berada di Solo karena unik, tidak berisik, santai.. Pokoknya Solo banget deh :D
Hari Kamis (13/11) hanya ada seminar, seminar, dan seminar. Acara cuma sampai siang sekitar jam 1. Untuk mengisi sisa waktu, sekitar jam 2 saya pergi menemani atasan saya berbelanja ke Orion untuk beli oleh2, Pusat Grosir Solo, dan Srabi Notosuman. Di PGS saya sekalian belanja batik. Bener2 murah. Saya nggak pernah nemu baju batik cuma Rp 22000 aja. Hehehe... Srabi? Hmmm.. Ga usah ditanya deh. Saya sukkkaaa banget. Enaknya nggak karuan. Nggak tahu kenapa. Paduan santan, gula, garam, dan adonan lainnya tuh kok pas banget di lidah. Jadi kangen Solo deh :DMalam hari saya habiskan untuk bertemu dengan teman saya. Kami makan di Solo Grand Mall. Nggak berapa lama, lagi2 saya naik becak ke Jl Kalilarangan untuk beli oleh2 khas Solo. Beruntung saya sampai di tokonya masih buka, padahal tadinya udah mau tutup 1 menit lagi Hehehe.. just in the nick of time. Merasa belum terlalu malam, saya ajak teman saya minum susu murni di Sriwedari. Katanya sih susunya dari Boyolali. Slurp... enak juga susunya. Saya pesan menu favorit, Susu Madu. Duh, kalau inget itu rasanya pengen terus. Sambil minum kami ngobrol ngalor ngidul, sampai sekitar jam setengah 11 malam. Saya harus istirahat karena rencananya besok pagi mau ke Semarang.

Hari Jumat (14/11) pagi saya berubah rencana. Merasa sayang dengan kamar yang harusnya bisa check out jam 12 siang, saya putuskan untuk mengurungkan niat pergi ke Semarang sampai jam 12 siang. Tadinya saya mau ke Semarang naik Joglosemar, tapi ternyata adanya jam 12 siang, padahal jamnya pas waktu Jumatan. Ada lagi sih, tapi jam 4 sore. Merasa terlalu sore, saya ganti pilihan ke kereta api. Ternyata untuk kereta yang melayani Solo Semarang sekelas Pramek, namanya Banyubiru. Dia berangkat dari Sragen, lalu melanjutkan perjalanan dari Solo sekitar jam 9.20 ke Semarang dengan waktu tempuh hampir 3 jam. Lagi2 karena saya merasa belum siap2 dan terlalu pagi, saya mengurungkan niat pergi ke Semarang naik KA. Tanpa kepastian, saya Jumatan dulu di masjid dekat hotel. Selesai sholat, saya check out dan (lagi2 ;p) naik becak ke Terminal Tirtonadi. Sesampainya saya di sana, ternyata ada bus patas AC jurusan Solo Semarang dengan tarif hanya Rp 20000 saja. Berangkat jam 14.30 tepat, saya sampai di Ungaran (saya berubah pikiran untuk menjenguk sepupu2 dibanding budhe ehehehe) sekitar jam 17.00. Senang sekali bisa melihat sepupu2 saya lagi dan anak2 mereka kumpul di sana. Sambil makan masakan rumah, kami ngobrol ngalor ngidul sampai sekitar jam setengah 2 malam. Fiuh, capek juga sih, tapi namanya lama nggak ketemu saudara, rasanya nggak sia2 aja sampai jauh2 dan capek2 pergi ke sana.

Hari Sabtu (15/11) shubuh saya siap2 pergi ke bandara. Dengan jadwal pesawat jam 06.05 dengan Garuda, saya pergi dari Ungaran (sekitar 20 km dari bandara) naik motor, diantar suami sepupu, dengan kecepatan tinggi. Sampai jam setengah 6, saya harus urus tiket dulu karena saya lupa urus tiket yang sempat saya re-route dari Solo-Jakarta ke Semarang-Jakarta. Sambil menunggu, saya janjian dengan Lunpia Express, lunpia yang bisa diantar ke rumah atau bandara. Enak lho. Saya paling suka yang rasa Kepiting daripada yang original isi rebung.OK, kembali ke tiket. Dengan terburu2, saya masuk untuk check in counter setelah urusan validasi re-route tiket selesai. Ternyata saya datang dalam keadaan counter sudah ditutup tapi masih menerima penumpang untuk check in. Thank God. Begitu saya bayar airport tax dan antri untuk masuk ruang tunggu, tiba2 ada pemberitahuan buat penumpang Garuda tujuan Jakarta untuk segera boarding. Bwahahaa... lagi2 in the nick of time, saya sampai di bandara dan bisa boarding tanpa harus menunggu lama. Ini nggak boleh dicontoh pastinya. Tapi kalau yang namanya rejeki sih nggak akan ke mana. Hihihihi. Dalam waktu satu jam, saya sudah sampai di Jakarta, langsung ke kosan untuk siap2 ke resepsi pernikahan Ina di daerah Cijantung jam 11 siangnya. Saya harus datang, makanya bela2in pulang hari Sabtu tanpa menikmati liburan di Jawa. Namanya juga teman satu kantor. Apalagi saya didaulat untuk nyanyi I Finally Found Someone, walaupun ternyata tidak sesukses yang saya bayangkan. Saya lupa teks karena emang latihannya jarang sih. Tapi saya nggak kapok. Nanti saya mau menawarkan diri nyanyi di kawinan teman2 kantor yang lain ah ;p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Sedikit pendiam, perfeksionis, dan ingin menebar kebaikan buat orang sekitar