18 April 2011

Perjalanan ke Hong Kong

Alhamdulillah, untuk kesekian kalinya, saya mendapat amanah lagi untuk menimba ilmu ke negeri seberang. Kali ini, giliran negeri Cina yang saya sambangi, tepatnya ke Hong Kong. Awalnya saya nggak suka dengan Hong Kong, berhubung "rasa2nya" bakal susah cari makanan halal di sana. Belum lagi, Caucasian-minded yang bikin saya rasanya selalu pengen ke negeri2 bule.

Tapi, pengalaman selama seminggu tinggal di sana membuat pikiran saya berubah total. Kota yang tertib biarpun terdiri dari blok2 kecil yang sempit karena diapit gedung2 tinggi. Betul2 bukan tipikal kebanyakan kota di Asia yang semrawut. Mungkin ada bagusnya juga negeri ini sempat dikuasai Inggris, jadi nilai2 sosial positif bisa berkembang, membudaya dan melekat dalam keseharian mereka. Selain itu, kota ini memiliki banyak ragam transportasi publik, mulai dari tram sampai subway (di sana disebut MTR) dengan fasilitas yang memadai, modern, dan murah. Itu yang membuat masyarakat sana lebih memilih naik transportasi publik ketimbang bawa mobil pribadi yang tentunya bisa dihitung dengan jari. Menuju masing2 moda angkutan itu pastinya perlu jalan kaki. Itu yang membuat mereka tampak bugar, nggak gampang capek dan nggak ngos2an waktu jalan jauh. Another positive thing about people of Hong Kong. Kita perlu berkaca pada mereka.
Uniknya lagi, pakaian mereka modis2, beda banget dengan orang2 kita kebanyakan. Hampir nggak ada yang tampak culun dan dandan seadanya. Rambut tertata rapi, pakaian yang dipadankan dengan sepatu yang mengkilap, belum tasnya yang trendi. Bikin sirik deh :)

Selama seminggu di sana, saya tinggal di wisma KJRI, kawasan Causeway Bay. Enaknya tinggal di sana, selain murah (HKD250/malam), banyak warung yang menyediakan masakan Indonesia, dan pastinya halal. Harga makanan rata2 berkisar HKD40. Kurs waktu itu sekitar Rp1100-an/HKD. Hitung aja jadinya berapa. 4 hari kursus yang saya ikuti terletak di 2ifc, hanya 3 stasiun jaraknya dari penginapan. Gedung dengan 70-an lantai, menjulang dengan angkuhnya, pertanda pusat ekonomi Hong Kong berada.

Setiap selesai kursus, saya dan teman2 kursus dari tempat kerja saya selalu menyempatkan diri jalan2. Mulai dari Causeway Bay dengan toko2nya yang bertebaran, menggoda setiap mata yang lapar dengan barang2nya yang branded dan murah. Harga gadget bisa sampai 2 juta selisihnya dengan di sini. Beli elektronik, sesuai saran panitia kursus, mendingan ke Broadway atau Fortress. Terjamin keasliannya. Untuk harga perabotan rumah murah, satu baju dengan harga yang sama di sini, di HK bisa dapet dua potong. Menggoda iman :)
Kami sempat juga ke Mong Kok dan Tsim Sha Tsui, keduanya di kawasan Kowloon. Kurang lebih mirip Causeway Bay, tapi lebih semrawut. Kalau mau cari suvenir, di sana enak karena banyak pilihan dan murah. Kalau secara kualitas, ya mesti pinter2 milih juga sih. Oia, waktu ke Ladies' Market, sempet kejam lho. Barang bisa ditawar sampai sepertiganya. Tapi ya dengan bonus muka jutek a la mereka sih hehe..
Wisata lainnya, kami sempat ke The Peak, puncak bukit yang ada di HK, dicapai dengan menggunakan tram. Harga HKD50 p.p. kalau pakai Octopus. Octopus itu kartu untuk naik segala macam moda transportasi umum di sana, bisa dibeli dengan harga HKD150 (100 untuk ongkos dan 50 deposit). Kalau udah mau pulang, kartu ini bisa direfund lho, semuanya. Back to topic, sayang karena nggak satupun dari kami yang bawa kamera, seadanya lah foto2 pakai kamera hp, dan itupun kehabisan batere di tengah2 foto. Mau foto di atas bisa sih, tapi mahal. Ukuran 6R yang paling kecil aja udah HKD100. Kalau patungan, bingung nanti fotonya buat siapa, berhubung cuma dapet satu.

Khusus weekend, hari Sabtu (16/4) kami ke Ngong Ping, tempat patung raksasa Buddha berada. Kita di Central transit untuk ambil Thung Cung Line. Dari stasiun, kami naik cable car hanya dengan HKD80 (single trip) karena pulangnya kami berencana naik bis, cukup dengan HKD17. Itu supaya banyak pemandangan yang bisa diliat :) Kalau mau round trip, cukup bayar HKD115 saja.
Setiba di Thung Cung, kami mampir ke Citygate Outlet, mall dengan barang2 diskonan 30-70%, all-year round ^^ Kalap juga sih, borong jam tangan asli di sana ;p Puas belanja dan makan siang, kami langsung ke Disneyland. Bukan untuk main. Selain nggak tertarik, emang udah bukan umurnya lagi. Jadi kami cuma cari suvenir di Disneyland Hotel. Sepulang dari sana, saya pun belum puas. Saya kembali menjelajahi toko2 pakaian di Causeway Bay. Berkantong2 akhirnya yang masuk koper. Betul2 surga dunia, murah dan terjangkau, tanpa pajak, branded. Kapan2 kayaknya perlu ke sana lagi khusus buat belanja ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Sedikit pendiam, perfeksionis, dan ingin menebar kebaikan buat orang sekitar