Setibanya di stasiun Tugu Yogya, saya minta tolong Yudhi jemput saya di sana. Saya diantar Yudhi ke rumah Pakdhe. Saya awalnya ingin memberi kejutan pada pakdhe, dan berhasil :D Kami mengobrol sampai menjelang setengah tujuh pagi. Dilanjut dengan sarapan dan mandi pagi, saya diantar pakdhe ke stasiun Tugu untuk beli tiket pulang. Awalnya saya mau pulang dengan Argo Dwipangga. Tapi ternyata habis tiketnya. Akhirnya saya ambil tiket Bima kelas Executive. Nggak disangka, ternyata harga tiketnya murah lho, cuma 190 ribu, beda dengan tiket keberangkatan saya yang sampai 350 ribu. Dari sana, saya diajak pakdhe dan budhe ke daerah Ngireng-ireng, Panggungharjo, Bantul, tepatnya di belakang ISI. Ternyata di sana ada rumah makan gudeg tradisional, namanya Sego Gudeg Nggeneng. Cara penyajiannya, makanan yang kita pengen langsung ambil ke dapurnya. Tapi ternyata waktu sampai di sana, sedang ada pengajian karena tetangga warung tadi meninggal. Dalam keadaan berkabung, mustahil warungnya buka. Karena itu, pakdhe langsung mengganti tujuan makan ke daerah lain, tepatnya di daerah Sumberagung, Jetis. Masih di Bantul. Nama warung makannya Mangut Lele Jetis.
Enaknya nggak terperi. Hehehe... Sayur2an mentahnya ada yang belum pernah saya makan atau lihat. Sekilas mirip rumput, tapi rasanya seperti daun pandan. Selepas makan kenyang di sana, saya kembali ke Yogya. Saya janjian dengan Yudhi dan Alis di Malioboro. Tapi saya sebenarnya mau memberi kejutan buat teman saya yang lagi datang dari Solo, Elok. Tanpa sepengetahuan dia, saya pergi ke Yogya di saat yang bersamaan dia pergi ke Yogya juga. Tapi ternyata dia sudah terlanjur naik Pramek ke Solo waktu saya sampai di Malioboro. Akhirnya selepas siang saya habiskan hari ngobrol2 di restoran di Malioboro Mall dan rumah Alis di dekat Alun2 Selatan. Selepas Maghrib, kami jalan ke Ngasem, makan bakmi godhog. Enaknya :D
Selesai makan, kami ke Ring Road Utara. Ada yang mau karaokean di Happy Puppy. Rasa capek karena perjalanan di kereta membuat saya nggak bersemangat karaoke, apalagi sampai jam 11 malam. Yang lebih nggak enak lagi, gimana pulang ke rumah pakdhe kalau beliau sudah tidur. Akhirnya dengan diantar teman2, saya pulang. Untung pakdhe nggak marah. Hehe..Keesokan harinya, saya ke Malioboro lagi. Dengan ditemani Yudhi, saya akhirnya ketemu dengan Elok dan temannya, Ryna, Alis, dan mas Erwin. Dari sana, kami ke arah Kaliurang untuk wisata alam. Tapi sebelumnya kami makan dulu di Boyong Kalegan. Suasananya kayak restoran saung khas Sunda. Makanannya lumayan enak, apalagi guramenya ;p
Selesai makan, kami ke Ring Road Utara. Ada yang mau karaokean di Happy Puppy. Rasa capek karena perjalanan di kereta membuat saya nggak bersemangat karaoke, apalagi sampai jam 11 malam. Yang lebih nggak enak lagi, gimana pulang ke rumah pakdhe kalau beliau sudah tidur. Akhirnya dengan diantar teman2, saya pulang. Untung pakdhe nggak marah. Hehe..Keesokan harinya, saya ke Malioboro lagi. Dengan ditemani Yudhi, saya akhirnya ketemu dengan Elok dan temannya, Ryna, Alis, dan mas Erwin. Dari sana, kami ke arah Kaliurang untuk wisata alam. Tapi sebelumnya kami makan dulu di Boyong Kalegan. Suasananya kayak restoran saung khas Sunda. Makanannya lumayan enak, apalagi guramenya ;p
Nggak diduga, hujan lebat mengguyur. Jadinya kami nggak jadi ke Kaliurang. Sambil menunggu reda, kami ngobrol ngalor ngidul.
Hehehe... Ternyata hujan nggak berhenti2, jadinya kami nekad juga menerobos hujan. Tapi kami nggak jadi ke Kaliurang, tapi karaokean di Happy Puppy. Berhubung tiba2 saya teringat dengan janji mau diajak pergi pakdhe sekeluarga, mendadak di jalan saya batalkan acaranya. Akhirnya saya langsung pulang. Begitu selesai sholat maghrib, kami pergi ke daerah selatan. Kalau nggak salah di Suryowijayan. Makan bakmi godhog, terus minumnya wedang uwuh. Tampilannya sih ga menarik, tapi rasanya enak lho ternyata. Makan kenyang, tidur nyenyak, senangnya :D
Besoknya, saya diajak ke Bebeng, di sekitar kaki gunung Merapi. Pakdhe bilang kalau mall banyak, tapi kalau objek wisata begini cuma ada satu2nya ini. Kapan lagi pikir saya. Akhirnya kita ke sana. Di sana sempat berfoto depan Merapi dari jarak dekat. Kota Yogya terlihat di kejauhan. Pemandangannya bagus. Di sana saya sempat icip jadah tempe ditemani wedang jahe. Sebelum pulang, mampir ke rumah mbah Maridjan. Senang banget saya bisa ke sana. Kapan2 lagi ya pakdhe :)Siang hingga sore saya habiskan waktu di rumah. Kecuali sempat ke Beringharjo beli sanggul titipan mama. Selama saya ke Yogya, banyak bahan obrolan dengan pakdhe yang saya petik dan pelajari, mulai dari filosofi dan makna hidup, kesederhanaan, kebersahajaan, kebijaksanaan, dan kepasrahan pada Yang Kuasa. Makasih banget buat pakdhe atas nasihat2nya.Malam saya pulang, perjalanan serasa menyenangkan karena sudah melewati weekend dengan senang juga. Meskipun ternyata saya telat sampai Jakarta. Sampai Gambir jam 8 pagi, ternyata hujan lebat. Apalagi saya bawa sanggul sekotak besar. Jadi mau nggak mau saya antre taksi. Hampir sejam kemudian saya baru dapat taksi, langsung meluncur ke kosan, mandi secepat kilat, dan kembali lagi. Bos alhamdulillah nggak marah karena saya sudah ijin sebelumnya. Duh, nggak lagi deh pulang mepet2. Hehehe...
Yogya, kali ini dia berhasil mencuri hati saya. Nggak sampai 3 hari saya sudah mulai jatuh cinta pada Yogya, tanpa melupakan Bandung pastinya ;p
Hehehe... Ternyata hujan nggak berhenti2, jadinya kami nekad juga menerobos hujan. Tapi kami nggak jadi ke Kaliurang, tapi karaokean di Happy Puppy. Berhubung tiba2 saya teringat dengan janji mau diajak pergi pakdhe sekeluarga, mendadak di jalan saya batalkan acaranya. Akhirnya saya langsung pulang. Begitu selesai sholat maghrib, kami pergi ke daerah selatan. Kalau nggak salah di Suryowijayan. Makan bakmi godhog, terus minumnya wedang uwuh. Tampilannya sih ga menarik, tapi rasanya enak lho ternyata. Makan kenyang, tidur nyenyak, senangnya :D
Besoknya, saya diajak ke Bebeng, di sekitar kaki gunung Merapi. Pakdhe bilang kalau mall banyak, tapi kalau objek wisata begini cuma ada satu2nya ini. Kapan lagi pikir saya. Akhirnya kita ke sana. Di sana sempat berfoto depan Merapi dari jarak dekat. Kota Yogya terlihat di kejauhan. Pemandangannya bagus. Di sana saya sempat icip jadah tempe ditemani wedang jahe. Sebelum pulang, mampir ke rumah mbah Maridjan. Senang banget saya bisa ke sana. Kapan2 lagi ya pakdhe :)Siang hingga sore saya habiskan waktu di rumah. Kecuali sempat ke Beringharjo beli sanggul titipan mama. Selama saya ke Yogya, banyak bahan obrolan dengan pakdhe yang saya petik dan pelajari, mulai dari filosofi dan makna hidup, kesederhanaan, kebersahajaan, kebijaksanaan, dan kepasrahan pada Yang Kuasa. Makasih banget buat pakdhe atas nasihat2nya.Malam saya pulang, perjalanan serasa menyenangkan karena sudah melewati weekend dengan senang juga. Meskipun ternyata saya telat sampai Jakarta. Sampai Gambir jam 8 pagi, ternyata hujan lebat. Apalagi saya bawa sanggul sekotak besar. Jadi mau nggak mau saya antre taksi. Hampir sejam kemudian saya baru dapat taksi, langsung meluncur ke kosan, mandi secepat kilat, dan kembali lagi. Bos alhamdulillah nggak marah karena saya sudah ijin sebelumnya. Duh, nggak lagi deh pulang mepet2. Hehehe...
Yogya, kali ini dia berhasil mencuri hati saya. Nggak sampai 3 hari saya sudah mulai jatuh cinta pada Yogya, tanpa melupakan Bandung pastinya ;p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar